Tidak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia saat ini marak penjualan air
minum dalam kemasan (AMDK). Sehingga banyak terjadi persaingan bagaimana
memproduksi air minum yang layak dikonsumsi masayarakat. Ada yang menyebut air
minum mineral, ada pula air minum murni, dengan kualitas yang bermacam-macam
pula. Hal tersebut ternyata memunculkan perbedaan pendapat air mineral dan air
murni dikalangan para ahli dan produsen air minum.
Di sini saya mencoba menyampaikan bagaimana pendapat mereka tentang air
mineral dan air murni. Namun sebelum itu, kita harus tahu terlebih dahulu
pengertian atau definisi air mineral dan air murni.
Pengertian/Definisi air menurut SNI 01-3553-2006
1. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah :
Air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air
mineral dan demineral/air murni
2. Air Mineral adalah :
Air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu
tanpa menambahkan mineral
3. Air Demineral/Air Murni/Non Mineral adalah :
Air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti
destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan proses setara.
Berikut adalah teman-teman yang menilai air minum mineral lebih baik
daripada air minum murni,
Beberapa tulisan,
Tubuh kita memerlukan mineral-mineral seperti Kalsium, Natrium, Besi,
Fosfor, dan sebagainya, yang terkandung juga di dalam air. Artinya tubuh kita
justru akan mendapat masalah jika meminum air yang tidak ada mineralnya (air
murni).
Dalam menggunakan TDS dan elektrolisa, air mineral pabrikan memang akan
memberikan nilai yang lebih tinggi dibanding air murni, karena memang didalam
air mineral pabrikan mengandung beberapa mineral. Sementara mineral air murni
boleh dikatakan hampir tidak ada. Namun di sini kita mesti paham apakah nilai
yang diberikan oleh TDS dan elektrolisa sudah melewati ambang batas atau tidak
dari nilai yang telah ditetapkan pemerintah atau WHO dan beberapa badan
standarisasi dari negera lainnya, selama nilai yang diperlihatkan tidak
melewati nilai yang telah ditetapkan, maka ia layak digunakan. Selain itu kita
perlu zat besi untuk pembentukan darah merah, iodium untuk mencegah gondok dan
beberapa mineral lainnya, namun mineral2 ini tidak bisa diproduksi sendiri oleh
tubuh, sehingga harus didapat dari luar, salah satunya dengan menambahkannya
dalam produk air minuman dan jika dalam minuman dan makanan yang kita konsumsi
mengandungi mineral yang sedikit bahkan tidak ada, ya tidak baik juga buat
kesehatan tubuh manusia.
Dari WHO (World Health Organization),
Berikut adalah teman-teman yang menilai air minum murni lebih baik
daripada air minum mineral,
“Tubuh kita memerlukan mineral dari makanan yang kita makan dan bukan
dari air yang kita minum” (Dr.Cliford Denison)
Dr. Charles Mayo, dari Mayo Clinic menyatakan bahwa tubuh manusia tidak
membutuhkan mineral anorganik dari air. Karena mineral yang dapat diabsorbsi
oleh tubuh manusia adalah mineral organik yang biasa terdapat dalam makanan
yang berasal dari sayur, buah maupun daging.
“Mineral anorganik yang terlarut dalam air, seperti Fosfat, Kalsium
Karbonat dan lain-lain, akan tertimbun dalam jaringan tubuh, yang akhirnya akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh bahkan dapat menyebabkan
kematian…” (Dr. N.W.Walker, “ Water Can Undermine Your Health”, 1996 Norwalk
Press, USA)
"Mineral bukan organik yang terdapat dalam air bila masuk ke dalam
tubuh akan mengendap karena tidak dapat diserap oleh tubuh kita... Kerusakan
terbesar pada organ-organ tubuh disebabkan oleh mineral anorganik yang
bercampur dengan lemak dan garam di dalam darah. Campuran ini dapat menyumbat
pembuluh darah ke organ-organ tersebut, sehingga menghambat aliran darah dan
merusak fungsi organ tersebut” (Paul C.N.D. Phd., “The Shocking Truth About
Water”)
“Mengkonsumsi air non mineral tidak berpengaruh buruk terhadap
kesehatan, melainkan sebaliknya bermanfaat ganda, karena tidak menambah mineral
anorganik yang sudah lama tertimbun dalam jaringan tubuh, dan membantu
membersihkan mineral anorganik yang terdapat didalam tubuh” (Dr. Allen E.
Bani,”Your Water and Your Health”, Keats Publishing, Inc., 1990, Connecticut,
USA)
Harvay and Marlyn Diamont, dalam bukunya berjudul Fit For Life,
mengatakan : "Air dari mata air pegunungan tidak sesuai untuk tubuh
manusia karena mengandung mineral bukan organik yang tidak diperlukan, tidak
dapat diurai dan tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh, mineral2 ini dapat bercampur
dengan kolestrol dalam darah sehingga mudah berbentuk plak tebal dalam saluran
darah".
Allan McDaniel,MD dalam bukunya Water-Whats in for you, mengatakan :
"tidak ada nutrisi yang penting yang larut dalam air yang diperlukan oleh
manusia untuk kehidupan atau kesejahteraan".
Beberapa comment :
manusia membutuhkan mineral, tetapi bukan mineral yang berasal dari air,
tetapi yang berasal dari buah2an, sayur2an atau daging. Sedangkan mineral dari
dalam air adalah merupakan mineral yang berasal dari dalam tanah yang di bawah
oleh air karena sifat air tsb. Karena mineral tersebut tidak bisa diuraikan
oleh air makanya disebut mineral anorganik. Tuhan telah menciptakan bahwa hanya
tumbuh-tumbuhanlah yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat mineral tersebut
dari anorganik menjadi organik yang dibutuhkan tubuh manusia. Jadi jika kita
berbicara unsur air adalah H2O maka air itulah yang dibutuhkan tubuh manusia.
Jadi jangan pernah berharap kita membutuhkan mineral untuk tubuh dari air.
Mineral Anorganik yang terkandung di dalam air antara lain mengandung
unsur seperti Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri,
Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah
dan lain sebagainya. Seperti kita ketahui bahwa setiap masing-masing unsur
tersebut mempunyai berat jenis atau bahan kimiawi, yang bilamana terkonsumsi
akan dapat menumpuk pada tubuh manusia, sehingga lama kelamaan akan dapat
merusak tubuh kita terutama pada bagian ginjal dan hati, dimana kedua organ
tubuh tersebut berfungsi sebagai filter bagi tubuh. Penumpukan dan endapan yang
disebabkan oleh mineral Anorganik tersebut dapat menyebabkan antara lain batu
ginjal, batu empedu, pengerasan arteri, diabetes. Endapan tersebut dalam pula
terjadi pada persendian sehingga dapat menyebabkan arthritis.
Sebagai catatan:
Proses sirkulasi air terjadi mulai dari penguapan air di laut dan sungai
menjadi awan, kemudian turun ke bumi kembali sebagai air hujan. Ketika hujan
jatuh ke permukaan tanah dan menyerap ke dalam, maka air yang tadinya berupa
molekul-molekul H2O saja, mulai membawa berbagai kandungan zat yang ada dalam
tanah, di antaranya yaitu berupa mineral-mineral. Baik itu mineral organik
maupun mineral anorganik.
Berikut adalah tinjauan singkat atas perbedaan antara keduanya:
Mineral Organik : didapat dari sumber yang hidup atau mempunyai
kehidupan, mengandung karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam
tubuh. Mineral organik umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti
sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Mineral Anorganik (bukan organik) : dari sumber yang tidak hidup, tanpa
karbon dan tidak dapat membawa kehidupan sel. Mineral anorganik umumnya berasal
dari dalam
tanah, mineral ini tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia atau binatang,
tetapi tumbuhan dapat memprosesnya. Tumbuhan akan menyerap mineral anorganik
dari dalam tanah melalui akarnya dan melalui proses fotosintesis diubah menjadi
mineral organik.
Tidak ada komentar:
Write komentar