Fungsi air bagi tubuh sangat jelas. Air
menjadi “sarana” berbagai mekanisme reaksi bilogis dapat terjadi. Selain itu
berbagai cara transport dalam tubuh menggunakan air sebagai medianya. Tanpa
air, tubuh tidak dapat melangsungkan metabolisme. Kekurangan air (dehidrasi)
dapat mengancam kehidupan.
Begitu pentingnya air, setiap hari
setidaknya tubuh memerlukan 2 liter agar dapat tetap sehat. Tentu saja yang
dimaksud di sini adalah air sehat. Kalau begitu, seperti apa air minum yang
sehat itu?
Beberapa persyaratan harus dipenuhi
agar air minum dikatakan sehat untuk dikonsumsi. Persyaratan pertama adalah
persyaratan fisik, meliputi jernih, tidak berasa dan tidak berbau serta tidak
menimbulkan endapan.
Syarat kedua adalah persyaratan
kimiawi, yaitu air tidak boleh tercemar detergen, senyawa organik lain dan
logam berat. Zat-zat tersebut dapat mengganggu kesehatan. Contoh logam berat
yang sering mencemari air minum adalah timbal (Pb), tembaga (Cu), Cadmium (Cd),
Raksa (Hg), Perak (Ag) dan Cobalt (Co).
Syarat ketiga adalah persyartan
biologi. Air minum yang sehat tidak boleh tercemar berbagai bakteri seperti E.
coli, Clostridium perfingens dan Salmonella. Berbagai bakteri tersebut dapat
menimbulkan berbagai penyakit seperti tifus, kolera dan disentri.
•
Sedangkan dengan parameter Total
Dissolved Solids atau jumlah total zat padat yang terlarut, kriteria air
sehat sebagai berikut :
1.
TDS lebih dari 100 ppm : air tidak
layak minum
2.
TDS antara 10 – 100 ppm : air layak
minum
3.
TDS antara 1 – 10 ppm : air murni
4.
TDS 0 ppm : air organik
Jadi, air minum yang bisa diminum
adalah air dengan TDS maksimal 100 ppm (part per million).
Tidak ada komentar:
Write komentar